TelisikNusantara.com – Duka mendalam menyelimuti keluarga Abdillah Ramdan, asisten masinis PT KAI yang wafat dalam kecelakaan tragis antara kereta api dan truk trailer di Gresik. Namun di tengah kabut kesedihan, cahaya harapan datang dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Didampingi istrinya, Rini Indrayani, Eri menyambangi rumah duka di kawasan Semampir, Kamis (10/4/2025). Ia tak hanya hadir untuk menguatkan, tetapi juga membawa kabar yang menghangatkan hati: Pemkot Surabaya akan menanggung pendidikan dua anak almarhum, yang masih berusia 3,5 tahun dan 11 tahun, hingga mereka lulus kuliah.
“Bapak Abdillah ini telah mengabdi selama 17 tahun di PT KAI, dan pengorbanannya sungguh luar biasa. Kami ingin memastikan bahwa anak-anaknya bisa terus bersekolah hingga menjadi sarjana. Mereka sekarang adalah anak-anak kami juga,” ujar Eri dengan mata berkaca-kaca.
Dalam kunjungan itu, Eri dan istrinya juga memberikan mainan, tas, serta jajanan kesukaan anak-anak almarhum, mencoba menghadirkan sedikit senyum di tengah luka yang belum kering.
Tak hanya itu, Eri menyebutkan bahwa PT KAI juga berencana memberikan pekerjaan kepada istri almarhum, sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi Abdillah.
Yang membuat hati Eri terenyuh adalah momen saat sang anak sulung—masih duduk di bangku kelas 5 SD—meminta untuk mengumandangkan azan di pemakaman sang ayah.
“Dia bilang ingin azan sendiri untuk ayahnya. Anak itu luar biasa, jiwanya kuat, agamanya kuat. Saya yakin dia akan jadi orang besar suatu saat nanti,” cerita Eri, terdiam sejenak menahan haru.
Pemkot Surabaya akan terus mendampingi keluarga ini. “Kami ingin memastikan kedua anak ini mendapatkan pendidikan terbaik. Ini bagian dari komitmen kami: satu keluarga, satu sarjana,” tegas Eri.
Di tengah kehilangan, hadir harapan. Dan kini, perjalanan hidup dua anak kecil itu akan terus menyala—didorong oleh cinta, dukungan masyarakat, dan janji dari seorang pemimpin kota.