TelisikNusantara.com – Perselingkuhan dalam rumah tangga sering kali menjadi sorotan di media sosial, dan salah satu hal yang sering dibahas adalah penampilan fisik pelaku selingkuh. Namun, menurut Psikolog Klinis Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi., yang berpraktik di RS Dr Oen Solo Baru, perselingkuhan tidak selalu berhubungan dengan fisik. Ia menekankan bahwa perselingkuhan lebih sering terjadi karena adanya perasaan nyaman, bukan karena selingkuhan lebih menarik secara fisik.
“Perselingkuhan lebih berkaitan dengan kenyamanan emosional. Banyak yang terlibat dalam perselingkuhan karena merasa lebih nyaman dengan orang lain, meskipun pasangan mereka mungkin lebih baik secara fisik,” kata Joko kepada Kompas.com pada Rabu (9/10/2024).
Menurut Joko, ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan perselingkuhan, seperti masalah komunikasi, tekanan ekonomi, ketidakjujuran dalam hal pendapatan, hingga kurangnya nafkah batin. Faktor-faktor ini sering kali memicu perasaan frustrasi atau ketidakpuasan dalam hubungan, yang dapat mendorong seseorang mencari kenyamanan di tempat lain.
Curhat di Medsos Bisa Picu Perselingkuhan
Salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah penggunaan media sosial sebagai tempat untuk curhat. Banyak orang yang merasa kesulitan menemukan teman untuk berbagi masalah mereka, sehingga memilih media sosial sebagai pelarian. Namun, Joko mengingatkan bahwa curhat di media sosial bisa membuka peluang untuk perselingkuhan.
“Di media sosial, banyak orang yang tidak mampu mengendalikan diri dan curhat tentang masalah rumah tangga mereka. Ini bisa menarik perhatian orang yang diam-diam menyimpan perasaan kepada mereka,” jelas Joko.